- Pariwisata Pemandian Air Panas Kalianget
Sewaktu kecil aku sering datang ke pemandian ini. Ada kolam yang dangkal khusus untuk anak-anak dan orang yang tidak pandai berenang. Ada juga kolam renang yang berair dalam untuk orang yang mau berenang. Biasanya kami bersama-sama pengasuh asrama 1 diantar dengan mobil yayasan. Kalau sudah selesai kami dijemput. Kami berangkat pagi dan pulang setelah makan siang di sana. Lokasi pemandian berada di utara Kota Wonosobo, arah keKawasan W isata Dieng, tepatnya di Jalan Dieng Km. 3,Kalianget, Wonosobo. Taman rekreasi dan olah raga yangberada dalam satu kompleks, dengan fasilitas yang adasaat ini kolam renang, lapangan tenis, lapangan bola,taman bermain, hutan kota dan pemandian air panas.Untuk melengkapi paket wisata di Kabupaten Wonosobo,direncanakan pembangunan Lembah Kalianget Resort,Sport dan Spa, dengan fasilitas yang akan dibangunmeliputi balai budaya dan galleri, plaza, sport centre,health and spa, recreation centre dan hotel resort. Sumberutama pendapatan bagi investasi berasal dari tiket masuk,restoran, penyewaan/penjualan kios.
- Telaga Menjer
Dengan naik angkutan kota yang disebut Hijet (angkutan kota/desa di Wonosobo), kami pernah mengunjungi daerah wisata Telaga Menjer. Dengan angkutan ini, kita ganti kendaraan dua kali. Dari kota Wonosobo menggunakan Hijet atau micro (bis kecil) turun di persimpangan Garung – Menjer. Dari persimpangan ini ada pangkalan ojek dan angkutan desa. (hijet juga) menuju telaga. Tempat ini masih bisa dijangkau dalam waktu 30 menit dari sekolahku. Telaga Menjer Merupakan danau/telaga vulkanis, terletak 12 km dari Kota Wonosobo, tepatnya di Desa Maron Kecamatan Garung. Saat ini, Telaga Menjer dimanfaatkan untuk PLTA, budidaya ikan nila dan sebagai obyek wisata, namun belum dikembangkan/ dikelola secara optimal. Didukung pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, serta lingkungan perdesaan yang masih tradisional, menjadikan Telaga Menjer prospektif untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam dan air. Sarana prasarana penunjang pariwisata yang dibutuhkan antara lain penginapan (hotel/resort/cottage), camping ground dan restoran/rumah makan.
- Waduk Wadaslintang
Kabarnya, Waduk Wadaslintang merupakan waduk terbesar di Asia Tenggara, dengan luas genangan 3.000 ha. Aku belum pernah ke sana, tetapi aku tahu keberadaan waduk ini dari pelajaran IPS. Terletak di wilayah perbatasan, yaitu Kabupaten Kebumen dan Wonosobo. Letaknya sangat strategis, karena berada di jalur selatan Jawa Tengah. Selain pembangkit tenaga listrik, irigasi dan transportasi air dan budidaya ikan nila, dengan karamba jaring apung, juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Melihat potensi dan letaknya yang sangat strategis, Waduk Wadaslistang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata, pendidikan dan wisata maupun olah raga air. Sarana prasarana penunjang pariwisata yang dibutuhkan antara lain penginapan hotel/resort/cottage), camping ground, dermaga apung dan restoran/rumah makan pancing, serta fasilitas olah raga air.
- Kawah Sikidang
Kawah Sikidang merupakan bagian dari beberapa tempat wisata di dataran tinggi Dieng . pak supri guru bahasa indonesia dan bahasa inggrisku pernah bercerita bahwa ada legenda yang berkembang di masyarakat tentang terjadinya kawah ini. Keunikan kawah ini adalah pusat dari kawah selalu berpindah-pindah. Hal ini konon karena ada seorang ksatria yang tidak bisa mati ditimbun dalam debuah sumur yang dibuatnya sendiri. Pembuatan sumur ini dilakukan untuk membuktikan kesaktiannya pada seorang putri yang dicintainya tetapi sang putri mencintai pemuda lain. Sehingga saat ditimbun, ia bersumpah untuk selalu mencari jalan keluar untuk mencari sang putri. Hingga sekarang kawah itu selalu berpindah-pindah pertanda sang ksatria sedang mencari jalan keluar. Dieng Plateau merupakan kawasan gunung api yang masih aktif. Di ini banyak terdapat kawah yang mendidih sepanjang masa dan menyemburkan asap belerang pekat. Selain Kawah Sikidang juga ada kawah candradimuka dan kawah-kawah yang lebih kecil di sana.
- Dieng Plateau Theater (DPT)
Ada gedung bioskop di kawasan wisata Dieng. Aku pernah menonton di sana. Tetapi bioskop ini bukan untuk memutar film-film seperti bioskop lain. Gedung bioskop ini untuk memutar peristiwa-peristiwa penting yang ada kaitannya dengan terbentuknya kawasan Dieng dan sekitarnya. Terletak di lereng Bukit Sikendil Desa Dieng KecamatanKejajar, Menjadi pusat interpretasi wisata dan budayaDieng. Berkapasitas 100 kursi lengkap dengan perangkataudio visual tentang Dieng Pengunjung bisa menyaksikanpemandangan Dieng dari plataran gedung dan di dalamteater diputar film tentang Dieng dan kekayaan alamnya.Disamping itu, DPT juga cocok untuk wisata pendidikan.
- Agro wisata Tambi
Di kabupaten Wonosobo banyak sekali di jumpai perkebunan. Perkebunan yang paling luas adalah perkebunan teh. Agro wisata Tambi merupakan obyek wisata berupatempat wisata buatan dan terutama kebun teh. Perlu diketahui bahwa di Wonosobo terdapat perusahaan tehyang sudah sejak lama berdiri, yang memproduksi tehkualitas eksport. Sudah barang tentu memiliki kebun tehyang sangat luas. Kebun teh ini sangat indah dan sejuk.Terhampar luas di lereng gunung Sindoro, denganketinggian 1.200 – 2.000 m di atas permukaan laut. Suhuudara antara 15′-24′ C. PT Tambi mengelola 3 unitperkebunan teh yang terletak di desa Bedakah,Tanjungsari serta desa Tambi dengan luas area mencapai829 Ha yang dilengkapi fasilitas pondok wisata, KolamPemancingan, Lapangan Tenis, Taman Bermain, Kebun danPabrik Teh.Kebun teh yang ditanam tidak hanya di lereng gunungSindoro, melainkan juga di sebelah barat gunung Sumbing,tepatnya di desa Tanjungsari, kecamatan Sapuran. DiTanjungsari juga telah dibangun agrowisata. Lokasinya dipinggir jalan antara desa Tanjungsari dan Sapuran. Saranayang ada berupa kebun teh, taman bermain dan tempat istirahat.
- Talaga Warna
Saat wisata ke Dieng bersama teman-teman satu asrama, aku sempat mengunjungi dua telaga yang ada di sana. Salah satunya adalah telaga Warna. Telaga Warna adalah objek wisata yang terletak di Dieng,Kecamatan Kejajar Wonosobo. Telaga Warna merupakansalah satu objek wisata andalan Kabupaten Wonosobo.Jarak objek wisata Telaga Warna dapat ditempuh sekitar26 Km dari Wonosobo ditempuh dengan rute Arah utarakota Wonosobo, dengan menggunakan bus jurusanWonosobo – Dieng Batur.Keunikan tersendiri dari Telaga Warna adalah warnatelaganya, terkadang telaga tersebut berwarna hijau dankuning atau berwarna warni mirip pelangi. Hal ini karenaTelaga Warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggiyang mempunyai kedalaman 14 meter. Telaga Warnabanyak dikunjungi oleh turis domestik maupunmancanegara, karena keindahan dan hawa udara yang segar.
Disamping Telaga Warna terdapat juga Telaga Pengilon(telaga cermin) dinamakan cermin karena apabila dilihatair yang ada di telaga pengilon berkilau seperti cermin,fenomena ini disebabkan oleh kandungan mineral telagatersebut. Tidak jauh dari Telaga Warna ada beberapakawah yang mengeluarkan bahan-bahan mineral daridalam bumi. Pantulan warna yang dikeluarkan TelagaWarna tidak selalu nampak apabila ketika cuaca sedangmendung. Meskipun begitu, pemandangan dan suasana ditempat ini tidak akan pernah anda temui di tempat lain.Dengan tersedianya balkon kecil yang sengaja dibuat olehpengelola, maka pengunjung dapat menyentuh danmenyusuri Telaga Warna.Selain danau, telaga pengilon terdapat beberapa guaseperti: Gua Semar, gua jarang (kuda), gua sumur dan batutulis. Dari semua gua yang terdapat di telaga warnasemuanya mempunyai cerita masing-masing yang perlu diketahui oleh wisatawan.
- Air terjun Sikarim ( Kec. Garung)
Dari rangkaian wisata yang ada di Dieng, sedikit mengubah arah kita bisa mengunjungi air terjun Sikarim. Meskipun pemandangan di sana bagus, tetapi obyek ini kurang favorit di mata wisatawan. Aku sendiri belum pernah mengunjunginya. Informasi ini aku dapat dari dinas pariwisata kabupaten wonosobo. Berjarak sekitar 9 km dari ibukota kecamatan atau 20 km sebelah utara kota Wonosobo. Kondisi jalan menuju kesana beraspal akan tetapi banyak yang rusak bahkan dibeberapa tempat memiliki kontur jalan yang cukup curam berliku dengan tikungan tajam dan langsung menanjak sekitar 45 derajat.
- Air terjun Winong (Kec. Kaliwiro)
Curug Winong adalah sebuah curug yang terletak di kecamatan kaliwiro, di wonosobo. Curug winong adalah sebuah curug yang masih sangat alami. Belum begitu banyak masyarakat yang tau dimana letak curug tersebut. Perjalanan menuju Curug winong sekaligus untuk olahraga karena jalan menuju curug harus dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang +500 meter.
- Pendakian Gunung Sumbing dan Sindoro
Beberapa guru bercerita bahwa banyak alumni yang pernah mendaki gunung. Gunung yang ada di Kabupaten Wonosobo adalah gunung Sindoro dan Sumbing. Para alumni Don Bosco banyak yang telah mendaki kedua gunung tersebut. Sindoro dan Sumbing merupakan dua Gunung yang letaknya berdekatan, serta memiliki bentuk dan tinggi yang hampir sama. Tinggi Gunung Sumbing sekitar 3.340 m dari permukaan laut (dpl), sedikit lebih tinggi daripada Sindoro (3.155 m dpl). Jika dipetakan, Sumbing berada disebelah barat daya kota Temanggung dan sebelah Timur kota Wonosobo. Sedangkan Sindoro disebelah barat laut Temanggung danTimur laut Wonosobo. Masyarakat dikedua daerah itu menyebut Sindoro-Sumbing sebagai Gunung kembar. Keduanya menyimpan potensi wisata yang sangat besar, meskipun belum semuanya bisa dikelola secara maksimal. Selain panorama alam nan indah, dengan udara sejuk dan segar, daerah-daerah dilereng Sumbing-Sindoro potensial dikembangkan sebagai kawasan agro wisata, terutama perkebunan kelengkeng, tembakau, vanila, dan kopi.
- Tuk Bimolukar
Satu lagi obyek yang menjadi bagian dari kawasan Dieng, ada sumber air yang menjadi salah satu sumber sungai Serayu. Legenda lucu juga ada pada kawasan yang satu ini. Namanya Tuk Bimo Lukar. Adalah sebuah mata air dengan pancuran yang terbuat dari batu purba. Nama Bimolukar berasal dari kisah bahwa Sang Bhima Sena melukar (melepas) pakaiannya untuk disucikan. Sedang kata ‘tuk’ adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang artinya mata air. Para penduduk menyakini bahwa mata air tersebut berasal dari air seni Bhima Sena (tokoh pandawa dalam pewayangan) yang sedang berlomba dengan para Kurawa untuk membuat sungai. Pada saat ia membuka pakaiannya, Bhima Sena melihat perempuan cantik yang mengganggunya dan ia berkata “sira ayu” (dalam bahasa indonesia mempunyai arti “kamu cantik”). Setelah itu, air seni Bhima Sena menjadi sebuah mata air dan menjadi sumber dari Sungai Serayu (nama Serayu berasal dari kata “sira ayu” yang diucapkannya). Seperti yang kita tahu dari buku pelajaran bahwa wilayah Wonosobo menjadi sumber mata air untuk sungai serayu yang besar itu.
- Arung Jeram di Sungai Serayu dan Begaluh
Objek wisata khusus arena arung jeram belakangan makin banyak penggemarnya. Olahraga pembangkit adrenalin tubuh ini makin banyak bermunculan di mana-mana. Salah satunya seperti yang kini terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dengan memanfaatkan jeram yang ada di aliran Sungai Serayu. Arung jeram di sungai ini lambat laun makin diminati wisatawan nusantara. Sungai Serayu terletak di Kabupaten Wonosobo – Banjarnegara, Jawa Tengah kira-kira 2,5 jam perjalanan dari Jogjakarta dengan melewati lereng Gunung Sindoro-Sumbing yang menyajikan kesejukan dan panorama alam pegunungan. Sungai ini berada pada ketinggian 500 meter (dpl) sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan kota Wonosobo dan Banjarnegara tepatnya berdekatan dengan jalan raya Tunggoro-Singomerto. Mengenai tingkat kesulitan arung jeram di Kabupaten Wonosobo ini bervariasi, mulai dari grade dua sampai grade empat dengan jumlah jeram sebanyak 30 jeram. Pada grade yang lebih rendah tingkat kesulitan yang ada masih relatif mudah namun pada grade yang makin tinggi tingkat kesulitan yang harus dilalui pun semakin berat.Namun, bagi peminat arung jeram yang sudah terbiasaberarung jeram dan profesional mengendalikan perahu,makin tinggi tingkat kesulitannya justru makinmengasyikkan dan menarik.Sungai Serayu dengan panjang 25 km dapat totalditempuh selama kira-kira 4,5 – 5 jam pengarungan,tepatnya bisa dari jembatan di Desa Blimbing atau DesaTunggoro (Kab. Wonosobo) serta Desa Prigi(Kab.Banjarnegara) ke Desa Singomerto, KecamatanSigaluh, Kabupaten Banjarnegara. Waktu tempuh ini sudahtermasuk istirahat di tengah perjalanan. Arung jeram inihanya boleh diikuti oleh wisatawan berusia antara 10-60tahun. Untuk menuju ke lokasi objek wisata minat khususarung jeram ini dengan mobil dari Kota Wonosobodibutuhkan waktu sekitar 30-40 menit atau berjaraktempuh sepanjang 26 km. Bagi wisatawan yang ingin berarung jeram, pengelolabobjek wisata ini telah menyediakan peralatan komplitbdengan biaya Rp150 ribu hingga Rp200 ribu untukwisatawan nusantara dan sekitar Rp350 ribu bagiwisatawan mancanegara. Biaya itu sudah termasuk sewaperahu karet, jaket pelampung, asuransi, jasa guide dankonsumsi.